Yen Jepang kehilangan kekuatannya hari ini. Berita positif mengenai negosiasi perdagangan AS-Kanada dan laporan bahwa Demokrat telah mendapatkan cukup suara untuk mencegah penutupan pemerintah AS meningkatkan sentimen risiko global. Selain itu, menurut Bloomberg, yang mengutip sumber yang akrab dengan posisi Bank of Japan, ketidakpastian mengenai potensi kenaikan suku bunga oleh BOJ juga membebani yen.

Investor masih mengharapkan Bank of Japan untuk menaikkan suku bunga, mengingat tekanan inflasi yang meningkat di Jepang dan harapan untuk pertumbuhan upah yang berkelanjutan, yang diamati tahun lalu. Ini adalah faktor utama yang mempersempit perbedaan suku bunga antara Jepang dan negara lain, membantu membatasi kerugian yen. Pada saat yang sama, tarif Trump menimbulkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi AS, yang dapat mendorong Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga pada tahun 2025, mempersulit pemulihan dolar AS lebih lanjut dan, akibatnya, potensi kenaikan USD/JPY.

Dari perspektif teknis, pergerakan naik telah menemui resistensi pada level psikologis 149.00, dengan resistensi kunci berikutnya di 149.20, tertinggi mingguan. Penembusan berkelanjutan di luar level ini dapat memicu reli penutupan pendek menuju angka 150.00. Momentum dapat meluas lebih jauh, mendorong pasangan ini menuju 150.55, dan berpotensi 151.00, dengan tertinggi bulanan di 151.30 sebagai target akhir.

Di sisi lain, dukungan sekarang berada di 147.70. Penembusan tegas di bawah level ini dapat mempercepat penurunan menuju 147.00, memperpanjang kerugian ke zona 146.55-146.50. Mengingat bahwa osilator pada grafik harian tetap berada di wilayah negatif, tekanan jual lebih lanjut dapat memicu momentum bearish, yang mengarah pada kerugian tambahan untuk USD/JPY.