Indeks saham Asia-Pasifik menunjukkan hasil trading beragam. Beberapa indikator mengalami penurunan. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,65%, dan S&P/ASX 200 Australia sedikit turun 0,01%. Indikator lainnya meningkat. Indeks Shanghai Shanghai Composite bertambah 0,28%, hampir sama dengan KOSPI yang bertambah 0,22%, Shenzhen Composite naik 0,65%, dan Nikkei 225 Jepang naik 0,36%.

Investor sedang menanti rilis data pasar tenaga kerja AS, karena informasi ini dapat mempengaruhi keputusan lebih lanjut tentang kenaikan suku bunga berikutnya. Menurut perkiraan awal, angka pengangguran pada bulan Agustus tetap tidak berubah di 3,5%, dan jumlah pengangguran di sektor pertanian naik 300.000. Terlebih lagi, jika peningkatan lapangan kerja benar-benar angka seperti itu, analis memperkirakan bahwa tingkat tersebut akan dinaikkan sebesar 0,75% bulan ini.

Di antara perusahaan Tiongkok, Country Garden Holdings, Co., Ltd. turun 4%, China Resources Land, Ltd. turun 3,7%, Anta Sports Products, Ltd. turun 2,3%, dan Lenovo Group, Ltd. turun 2,2%.

NIO, Inc. dan XPeng, Inc. masing-masing turun 2% dan 4,1%. Pengiriman mobil listrik naik di bulan Agustus. Pada saat yang sama, tingkat pertumbuhan jauh dari perkiraan investor.

Di antara komponen Nikkei 225 Jepang, Isetan Mitsukoshi Holdings, Ltd. naik 2,7%, Seven & I Holdings, Co., Ltd. melonjak 2,5%, dan J. Front Retailing, Co., Ltd. naik 2,4%.

Korea Selatan mengalami lonjakan inflasi YOY sebesar 5,7% pada bulan Agustus atau lebih rendah dari perkiraan para analis, yang memprediksi kenaikan sebesar 6,1%. Namun angka inflasi turun dari 6,3% di bulan Juli yang merupakan rekor dua tahun untuk indikator ini. Secara bulanan, kenaikan harga konsumen turun 0,1% dibandingkan dengan kenaikan bulan Juli sebesar 0,5%. Penurunan inflasi tersebut disebabkan oleh penurunan laju pertumbuhan harga pangan dan energi.

Komponen indikator Korea diperdagangkan beragam. Kia, Corp naik 1,2%, sementara Samsung Electronics, Co turun 0,9%.

Di antara perusahaan Australia, ada penurunan 2% dalam harga sekuritas BHP. Rio Tinto turun 2,6%.